Pacitan, Jawa Timur Detiknewstv.com - Mahasiswa dari Sekolah Tinggi ilmu Agama Islam Nahdlatul Ulama Pacitan (STAINUPA) mengikuti kegiatan Latihan Kader Dasar ( LKD) PC Fatayat NU Pacitan, yang di selenggarakan di ruang atas gedung kampus STAINUPA, di Lingkungan Temon, Desa Ploso Pacitan.
Fatayat NU merupakan salah satu organisasi perempuan bagian dari organisasi Islam terbesar di Indonesia yaitu NU, dan menjadikan NU sebagai induk organisasi. Dengan demikian Fatayat NU mempunyai prinsip keorganisasian yang sama dengan NU yaitu lebih berpegang teguh kepada doktrin toleransi, akomodatif dan berupaya memperjuangkan tradisi pengamalan dan pemahaman ajaran Islam yang sesuai dengan budaya Indonesia. Dengan kata lain, NU menetapkan diri sebagai pengawal tradisi dengan mempertahankan faham Ahlussunnah wal Jama’ah.
Organisasi NU adalah salah satu organisasi sosial keagamaan di Indonesia yang didirikan tahun 31 Januari 1926 di Surabaya. Pada awal berdirinya, NU merupakan organisasi sosial keagamaan, sebagaimana tercantum dalam Anggaran Dasar organisasi yaitu ingin mempertahankan dan mengembangkan Islam secara murni dan konsekwen dengan memegangi madzhab empat yaitu Hanafi, Maliki, Syafi’i dan Hambali. Selain itu juga NU mendasarkan faham keagamaannya kepada sumber utama Islam yaitu Al-Qur’an, Sunnah, Ijma’ dan Qiyas.
Sebagai orang NU atau warga Nahdliyyin tetap menjaga akidah Ahlussunnah wal Jama’ahnya yang telah di contohkan oleh para Ulama NU.
Sehingga sebagai orang NU harus memberikan suri tauladan yang baik dalam contoh kehidupan sehari-harinya. Terutama dalam hal kepribadian, serta sikap yang bisa menjadi anutan bagi orang lain.
Kesan kita sebagai orang NU harus memberikan contoh sebagai anutan. Kalau kita contohkan yang baik tentu mereka akan senang," Ujar Wahyu Dwi Lestari selaku Mahasiswa STAINUPA saat di wawancarai wartawan pada Minggu, 29 Januari 2023.
Dwi berharap dirinya mampu menjadi kader yang berjiwa militan, serta berkontribusi baik dan berbakti kepada negara Indonenesia.
"Mampu memberikan kader kader fatayat militan, kontribusi dan bakti kepada bangsa dan negara yang tercinta ini terutama kepada Ahlussunnah wal Jama’ah an nahdliyah, terutama di wilayah Pacitan," Tambahnya
Selain itu dia juga berpesan terhadap kaum perempuan Nahdliyin agar tetap menjaga keutuhan dan persatuan, serta tidak terpengaruh dengan adanya perbedaan pendapat.
Pesan buat perempuan Nahdliyyin
“Jangan jadikan perbedaan pendapat sebagai sebab perpecahan dan permusuhan, karena yang demikian itu merupakan kejahatan besar yang bisa meruntuhkan bangunan masyarakat, dan menutup pintu kebaikan di penjuru mana saja,” Pungkasnya.***
Penulis : Jefri Asmoro Diyatno