Headline2 Views Rakornas Kepala Daerah dan Forkopimda di Sentul City Internasional Convention Center (SICC) Bogor, Selasa (17/1/2023).
Rakornas Kepala Daerah dan Forkopimda di Sentul City International Covention Center (SICC) Bogor, Selasa (17/1/2023).
JAYAPURA (TOLITVNEWS.CCOM)–Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tolikara dalam kepemimpinan Penjabat (Pj) Bupati Tolikara, Marthen Kogoya, SH.,M.AP berkomitmen menekan laju inflasi daerah dan serius mengatasi masalah stunting di tengah ancaman resesi global saat ini. Hal itu sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo dalam kegiatan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Kepala Daerah dan Forkopimda di Sentul City International Covention Center (SICC) Bogor, Selasa (17/1/2023).
Demikian dikatakan Pj Bupati Marthen Kogoya kepada suaradani.com saat diwawancara via telepon selular Rabu (19/1/2023), usai mengikuti Rakonas Kepala Daerah dan Forkopimda yang digelar Kementerian Dalam Negeri dengan tema: “Pengutan Pertumbuhan Ekonomi dan Pengendalian Inflasi”
Menurut Pj Bupati Marthen Kogoya, inflasi dapat menyebabkan kenaikan harga barang dan jasa di daerah secara terus menerus sehingga berdampak pada lambatnya pertumbuhan ekonomi, peningkatan pengangguran dan kemiskinan. Salah satu langkah efektif yang akan ditempuh Pemkab Tolikara dalam menekan laju inflasi yaitu kebijakan operasi pasar.
“Kita akan membentuk tim terpadu untuk operasi pasar yang dikoordinir oleh Dinas Perindagkop untuk menjaga keseimbangan ketersediaan pangan. Dinas yang juga akan terlibat yaitu Dinas Ketahanan Pangan dan Dinas Pertanian, serta dinas dan badan terkait lainnya,” ujar Pj Bupati Marthen Kogoya.
Dikatakannya, selain inflasi yang berdampak pada pertumbuhan ekonomi, isu nasional dan menjadi fokus perhatian Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota se-Indonesia sekarang ini adalah masalah stunting atau gizi buruk. Patut disyukuri, Pemkab Tolikara telah menjalankan program asupan gizi bagi ibu hamil dan anak melalui Program 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK).
“Syukur, kita sudah punya Program Gizi 1000 HPK. Program unggulan ini tetap berlanjut dan menjadi prioritas dalam alokasi APBD untuk pencegahan stunting. Saya tegaskan agar Dinas Kesehatan dan Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan KB bersama stakeholder selalu berkolaborasi mengatasi masalah stunting,” tutur Pj Bupati Marthen Kogoya.
Saat ini pelayanan Program 1000 HPK berpusat di Kota Karubaga, Distrik Nabunage (Puskesmas Kutime), Distrik Kanggime, Distrik Kembu, dan Distrik Bokondini. Guna meningkatkan efektifitas pelayanan gizi di seluruh wilayah Tolikara, Pj Bupati Marthen Kogoya mengatakan, Pemkab Tolikara akan melakukan pemeriksaan dan pendataan kesehatan ibu hamil dan anak secara menyeluruh di setiap distrik.
“Selain pelayanan gizi yang sudah berjalan, saya memerintahkan Dinas Kesehatan dan Tim Gizi turun ke distrik dan kampung-kampung untuk melakukan pendataan stunting secara menyeluruh. Saya akan turun ke distrik-distrik dan melihat secara langsung,” tegasnya.
Pj Bupati Marthen Kogoya juga menuturkan, masalah stunting berkaitan erat dengan kondisi ekonomi dan masalah kemiskinan. Oleh karena itu, ke depan Pemkab Tolikara juga melakukan pendataan warga miskin di setiap distrik.
“Jadi melalui pendataan tentang kemiskinan, kita bisa petakan kategori masyarakat miskin dan faktor penyebabnya. Yang menjadi perhatian yaitu kemiskinan ekstrem, harus dicari solusi yang tepat, misalnya dengan memberi bantuan seperti Bantuan Langsung Tunai (BLT),” paparnya.
Dijelaskan pula, Kabupaten Tolikara merupakan salah satu daerah di wilayah Pegunungan Tengah Papua yang terkenal subur dengan ketersediaan air yang sangat cukup. Guna meningkatkan ketahanan pangan daerah, Pemkab Tolikara berkomitmen meningkatkan sinergitas dengan masyarakat dalam pemanfaatan lahan pertanian.
“Saya memerintahkan Dinas Pertanian dan Dinas Ketahanan Pangan untuk melakukan sosialisasi kepada masyarakat agar lebih aktif memanfaatkan lahan pertanian. Daerah kita Tolikara sangat subur, jadi harus buka lahan untuk berkebun, piara ikan dan beternak. Hasilnya seperti ubi, sayur dan buah itu sangat bergizi untuk dikonsumsi dan bisa dijual. Jadi ketersediaan pangan lokal harus kita tingkatkan, tidak selamanya harus berharap dari bantuan pemerintah,” tegas Pj Bupati Marthen Kogoya. (TOLITIVNEWS.COM