Dalam rangka meningkatkan upaya pencegahan stunting melalui Program 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), Pemerintah Pusat dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tolikara menggelar rapat konsultasi terbatas di Kantor Sekretariat Wakil Presiden (Setwapres) RI Jalan Kebon Sirih No.14 Jakarta Pusat, Jumat (17/2/2023).
Rapat konsultasi dihadiri Deputi Setwapres Bidang Dukungan Kebijakan Pembangunan Manusia dan Pemerataan Pembangunan (Dujak PMPP), Suprayoga Hadi dan Deputi Setwapres Bidang Dukungan Kebijakan Pemerintahan dan Wawasan Kebangsaan, Velix Vernando Wanggai.
Sementara itu, dari Pemkab Tolikara terdiri dari Penjabat (Pj) Bupati, Marthen Kogoya didampingi Sekda Yosua Douw, Staf Ahli Labansi, Staf Khusus Totok Krido Saksono, Kepala Dinas Kesehatan Alsen Genongga, dan dr. Ariesa Eva Sari. Turut hadir di Kantor Setwapres: Kepala Bappeda Tolikara, Imanuel Gurik, Kepala Dinas Pendidikan Oktovianus Yeimo, dan Kepala Dinas PU Asrin Rantetasak.
Sekda Tolikara, Yosua Douw saat diwawancara suaradani.com Minggu (19/2/2022) menuturkan, rapat konsultasi pencegahan stunting bersama Pemerintah Pusat tersebut merupakan sebuah terobosan penting Pemkab Tolikara dalam kepemimpinan Pj Bupati Marthen Kogoya.
“Kegiatan diawali dengan presentasi kisah inspiratif Program 1000 HPK. Pak Pj Bupati sampaikan bahwa Program 1000 HPK merupakan program unggulan dalam rangka menjawab visi Tolikara Unggul, ” tutur Sekda Yosua Douw.
Pihaknya juga menyampaikan kepada Deputi Setwapres tentang beberapa program unggulan Pemkab Tolikara dalam pembangunan bidang SDM yakni Program VCT Mobile, Jaminan Sosial Hari Tua (Joshua), dan kerja sama bidang pendidikan. Dalam waktu dekat Pemkab Tolikara akan mencanangkan Program Sarapan Sehat Anak Sekolah (Sarasehans).
“Dari Deputi Setwapres, baik pak Suprayoga maupun dengan pak Velix, mereka sama-sama memberikan apresiasi yang tinggi kepada Pemkab Tolikara. Mereka sangat kagum karena di tengah segala keterbatasan di daerah pegunungan, namun kita memiliki sebuah program unggulan 1000 HPK,” ucapnya.
Kedua Deputi Setwapres juga memberikan respon positif terhadap beberapa usulan antara lain, Pemkab Tolikara menjadi pilot project Program 1000 HPK. Usulan Pemda Toli kepada Pemerintah Pusat dalam rangka mencegah Stunting untuk setiap daerah di Indonesia dapat dialokasi 20% dana desa selanjutnya beberapa usulan penting lainnya.
“Jadi ke depan nanti ada kerja sama antara tim gizi Pemerintah Pusat dan tim gizi kita di daerah dalam pencegahan stunting,” tandasnya.
Menurut Sekda Yosua Douw, Program 1000 HPK merupakan program mulia dalam menciptakan generasi Papua yang sehat, cerdas dan berkualitas. Oleh karena itu apresiasi pantas diberikan kepada mantan Bupati Tolikara, Usman G. Wanimbo, SE.,M.Si yang memiliki ide cemerlang dalam melahirkan program ini dan kepada Pj Bupati Marthen Kogoya yang memiliki respon cepat dalam pencegahan stunting.
“Puji Tuhan dan terima kasih kepada mantan Bupati Tolikara, Usman G. Wanimbo dan Pj Bupati Marthen Kogoya serta semua yang berperan dalam Program 1000 HPK. Apresiasi setinggi-tingginya khususnya tenaga kesehatan dan tim gizi yang sangat luar biasa bekerja selama ini di tengah kondisi medan wilayah yang sangat berat,” imbuhnya.
Sekda Yosua Douw berharap program pembangunan bidang SDM di Tolikara tetap dipertahankan. Ia mengajak pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, lembaga swasta, stakeholder dan seluruh unsur masyarakat untuk mendukung upaya pencegahan stunting.
“Saya berharap Program 1000 HPk tetap dipertahankan oleh siapapun pemimpin di Tolikara, baik Pj Bupati saat ini maupun bupati definitif nanti. Kepada semua pimpinan OPD dan seluruh masyarakat, mari kita dukung Program 1000 HPK dalam menciptakan generasi Tolikara yang maju dan unggul,” ajak Sekda Yosua Douw.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tolikara, Alsen Genongga ketika dihubungi menjelaskan, Program 1000 HPK di Kabupaten Tolikara dimulai sejak tanggal 10 Juni 2014. Dalam program inovatif ini, asupan gizi dan pelayanan kesehatan diberikan kepada ibu dan anak dalam usia emas (selama 1000 hari), yakni selama 280 hari anak dalam kandungan dan 720 hari setelah lahir (atau hingga anak umur 2 tahun).
“Jadi Program Gizi 1000 HPK di Tolikara memiliki beberapa tujuan utama, antara lain, meningkatkan kesehatan ibu dan anak; menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu dan anak; menciptakan generasi penerus Tolikara yang lebih unggul, produktif dan berkualitas; dan memberikan motivasi kepada masyarakat tentang sadar gizi dan menjalankan pola hidup sehat,” jelasnya.
Seperti diketahui, Program 1000 HPK di Tolikara membawa kegembiraan bagi ibu dan anak serta mendapat apresiasi dari banyak kalangan. Apresiasi tersebut antara lain datang dari Pemerintah Provinsi Papua, Pemerintah Pusat, WHO dan USAID, serta penghargaan Rekor Muri Pemberian Makanan Bergizi bagi Ibu dan Anak tahun 2017, dan Penghargaan Inovasi Pembinaan dan Perluasan Cegah Stunting dari BKKBN Pusat tahun 2021.(tolitvnews.com)*