Notification

×

Iklan

Iklan

KISAH CERITA MASUKNYA INJIL DI LEMBAH KAMUU DOGIYAI DALAM KONTEKS GEREJA KINGMI 1. Pekei Idimaitawi

Juni 16, 2023 | Juni 16, 2023 WIB Last Updated 2023-06-16T09:55:58Z
KISAH CERITA MASUKNYA INJIL DI LEMBAH KAMUU DOGIYAI DALAM KONTEKS GEREJA KINGMI 

1. Pekei Idimaitawi
TOLITVNEWS.COM-Menurut yang saya pahami dari nama IDIMAITAWI itu terdiri dari dua kata, yakni IDIMAI dan TAWI... IDIMAI (versi Kamuu, Mapiya) atau EDIMAI (versi Tigi, Paniyai) yang bermakna memohon, meminta, mengajak (membujuk). Kemudian TAWI dikonversi dalam kata sifat, maka dia bermakna PEMOHON atau yang memohon, PEMINTA atau yang meminta, PENGAJAK (PEMBUJUK) atau yang mengajak (membujuk).

Bila kata IDIMAITAWI, dimaknai dalam konteks pergi memohon, meminta, mengajak (membujuk) Injil dibawa ke lembah Kamuu, maka nama IDIMAITAWI diartikan sebagai SANG PEMOHON atau orang yang memohon Injil dibawa ke lembah Kamuu, sebagai SANG PEMINTA atau orang yang meminta Injil dibawa ke lembah Kamuu, sebagai SANG PENGAJAK atau orang yang mengajak Injil dibawa ke Lembah Kamuu DENGAN MEMBAYAR Megee setali yang standar nilainya tertinggi bernama MEGE BADO atau AGUWA BADO yang sudah disiapkan di potoute (dompet) dalam noken yang didapat dari hasil akumulasi kekayaannya, entah dari kekayaan apapun.

Dalam hitungan tempo dulu orang yang punya megee bado atau aguwa bado itu kategori tonowi atau orang yang berada. Maka dikata Injil di lembah Kamuu dihadirkan oleh orang yang berpengaruh dan berada atau tonowi.

Seseorang dikata tonowi karena punya pengaruh dan kemampuan tertentu, seperti diimi tonowi, manaa tonowi, agiyo tonowi, Ekina tonowi, waka tonowi dan seterusnya.

Pekei Idimaitawi bukan sebatas orang yang berada secara materi semata, tapi dia punya kemampuan lebih dari itu, karena megee untuk hadirkan Injil di lembah Kamuu sejak dini (beberapa tahun lalu) sudah disiapkan, sehingga Pekei Idimaitawi layak dikata PEMIMPIN VISIONER, karena dia tonowi yang mampu membaca dan antisipasi dini terhadap peristiwa yang akan terjadi di masa depan, demi kebaikan hidup manusia yang DAMAI SEJAHTRA... Mai muka muka, Makii muka muka, Mee muka muka.
2. HISTORY  

Di lembah hijau Kamuu Dogiyai Injil dibawa masuk oleh misionaris lokal Soleman Pekei yang asal dari Gakokebo Tigi Deiyai yang sedang selesai dari Sekolah Alkitab di Enarotali Paniyai tahun 1954 setelah 14 tahun Injil masuk di Enarotali Paniyai tanggal 13 Januari 1939 lewat muara sungai YAWEI atau Uta di pantai Selatan Papua yang adalah wilayah administrasi dan layanan Klasis Kamuu Selatan Koordinator Dogiyai saat ini yang hanya singgah dan lewat ke Mouwauto, Idego, Yaba dan seterusnya hingga bermarkas di Enarotali sebagai pusat pekabaran Injil dari Gereja KINGMI di Tanah Papua itu.

Selama 14 tahun itu, Injil yang masuk di Iyaitaka Enarotali Misionaris Barat hanya sebarkan di kawasan danau Paniyai, di kawasan danau Tigi Deiyai, di pegunungan Mapiya Dogiyai juga disebarkan ke arah Timur wilayah suku Moni, Damal, Amungme, Lani dan seterusnya. Di lembah Kamuu Misionaris Barat hanya dijadikan TEMPAT UNTUK PERSINGGAHAN di Muyekebo saat lewat ke pegunungan Mapiya Dogiyai.
Injil dibawa masuk ke lembah hijau Kamuu tidak gratis, tapi dibujuk dan dibayar dengan megee (kulit bia) yang sudah disiapkan jauh hari (beberapa tahun lalu) oleh Pekei Idimaitawi dari Putakebo Dogimani untuk memenuhi komitmen dari vision harus masuknya kabar gembira untuk manusia AYII AYII dan AYIITAI itu.

Ketika Injil masuk di rahim lembah Kamuu lewat rawa tak bersahabat disambut hangat oleh Pekei Ponikedi yang berada di Kimowaapaa (Kimu owaa paa) dengan menyanyi dan menari (amaa duwai, mogee duwai) dengan berkata dan berteriak "Yuwi yuweee, Ayii Manaa Putakebo dakitega kaa", (Dengarlah Khabar kebaikan hidup telah datang di Putakebo), akhirnya banyak orang yang ada di rumah terkesima dengan Khabar baru itu, lalu berbondong bondong ke Emaaida atau rumah dangsa untuk berdangsa dan dengan pesan yang dilantunkan lewat mazmur atau ugaa. 

Kemudian malamnya dari rumah dangsa (Emaaida) tempat yang akan digelar yuwo (pesta babi) Pekei Idimaitawi berdangsa dan bermazmur kepada semua orang bahwa "Ayii manaa dakitega 

Rumah Injil pertama bermarkas di Putakebo, Rumah Injil kedua bermarkas di Agauwagu puga, Tekene manida, Rumah Injil ketiga bermarkas di Dogimani... Rumah Injil ketiga yang bermarkas di Dogimani Degei Kotopa atau Degei kebouda adalah hasil kemenangan dari tarik tambang yang dilakukan antara marga Pekei dan Anou... Atas kemenangan itu dikukuhkan oleh Pekei Idimaitawi dengan sabda "Ani yaa makida make epawado wadouwi miyouwi pute takago Degei Kotopa, Degei Kebouda nawei"... (Tiang besi sebagai tangga naik turun saya dari bumi ke surga dan sebaliknya harus ditancapkan di dekat jembatan sungai Degei atau pinggir sungai Edege), yang hingga kini kawasan atau tempat itu sudah dibangun gereja generasi ke 5 permanen yang dimulai dari Gereja yang dibangun dengan kayu buah dan alang alang itu. 

IDIMAITAWI... Uang, Megee atau kulit bia yang dikeluarkan oleh sang Pemohon, sang Peminta, sang Pengajak Injil masuk di rahim lembah Kamuu TAK SIA SIA, karena alhasil dari karya mulia, karya agung yang dilakukan transformasi sudah terjadi di lembah Kamuu, dalam hal :
1. Adanya wadah yang layak 
    untuk banyak orang 
    berkumpul dan bergumul 
    yakni gereja. 
2. Adanya visi dan misi yang
    jelas dalam promosi nilai 
    kebenaran Injil yang 
    dipadu dengan hukum 
    taurat setempat atau 
    Touye.
3. Terbukanya sekolah untuk
     timba aneka ilmu sebagai 
     bekal dalam membangun 
     kebaikan hidup.

Setelah Pos Penginjilan berdiri di Dogimani di lembah Kamuu dari hasil didikan kelas buta huruf pertama 9 orang setelah selesai dari Sekolah Persedian Alkitab (SPA) Magode ditugaskan menjadi penginjil lokal atau misionaris lokal sebagai penginjil dan guru buta huruf di beberapa Pos Penginjilan baru, seperti di Denemani, Apagougi, Puweta, Duneugi dan seterusnya.

Dari Vision Pekei Idimaitawi dan Hasil kerja keras dari Soleman Pekei dan Martinus Pakage serta pekerja agama dan pendidikan lain serta kerja keras dari para PIONER 9 orang ini di lembah Kamuu Dogiyai sudah berdiri 3 Klasis, yakni Klasis Kamuu, Klasis Kamuu Timur dan Klasis Kamuu Selatan dengan satu Koordinator Dogiyai dari Sinode Gereja Kemah Injil KINGMI di Tanah Papua.

Dari Koordinator Dogiyai ada yang sudah menjadi penginjil yang membuka daerah baru, ada yang sudah menjadi tenaga pendidik atau dosen di Perguruan Tinggi, ada yang sudah menjadi tenaga pendidik di daerah lain dan seterusnya.

3. BERUBAH UNTUK 
    MENJADI KUAT

Thema sentral Gereja Kemah Injil KINGMI di Tanah Papua adalah "BERUBAH UNTUK MENJADI KUAT", baik secara IMUN, ILMU, MORAL & IMAN.

Untuk mewujud itu umat Gereja KINGMI di Dogiyai harus berperan aktif sesuai semangat, karunia, kemampuan dan kapasitas yang melekat, baik itu di bidang sejarah, teologi, ekonomi, pertanian, pendidikan, kesehatan, kesenian, antropologi, budaya, politik, hukum dan seterusnya.

Pada momentum perayaan peringatan HUT Injil masuk di lembah Kamuu yang ke 69 (1954-2023) saya selaku kaum intelektual dari Gereja KINGMI sampaikan beberapa hal terkait pentingnya MAKNAI SEJARAH GEREJA saat bawa sambutan mewakili Bupati Dogiyai, yakni :
1. Koordinator Dogiyai harus 
    buat buku Kiprah 
    Koordinator Dogiyai dalam
    emban misi penginjilan di 
    lembah Kamuu selama 
    69 tahun (1954-2023).
2. Koordinator Dogiyai harus
    bangun TUGU INJIL 
    MASUK di lembah Kamuu 
    tahun 1954 setelah 14
    tahun Injil masuk di Paniyai
    tanggal 13 Januari 1939 
    untuk hargai, hormati, 
    lindungi dan lestarikan 
    KARYA MULIA yang lahir 
    dari VISION BESAR, ROH 
    BESAR dari Pekei 
    Idimaitawi itu.
3. Koordinator Dogiyai setiap
    tahun harus adakan HUT 
    Injil masuk di Dogimani 
    sebagai pusat pekabaran 
    Injil dalam konteks lembah
    Kamuu dengan mengisi 
    berbagai kegiatan untuk 
    membangun satu jiwa, 
    satu semangat, satu roh 
    sebagai pondasi dalam 
    membangun IMUN, ILMU, 
    MORAL DAN IMAN 
    dengan sikap rajin, tekun 
    dan ulet.

CATATAN 
Bugi meenaa kaa taii, Ekina menaa kaa muni, Owaa meenaa kaa migi... Nai koo utoma, umii koo utoma

Luar biasa KARYA MULIA yang lahir dari hati PEKEI IDIMAITAWI untuk kebaikan hidup bagi banyak orang telah keluarkan MEGE MUTO, AGUWA MUTO bayar INJIL sumber AYII AYII & AYITAI itu.

Perayaan HUT INJIL masuk di lembah Kamuu dan Syukuran pembangunan Gereja dengan kursi berderet 6.  Jumlah babi yang disembelih adalah 216 ekor dan 3 ekor sapi... Luar biasa semua orang yang berpartisipasi dalam pelaksanaan acara itu. Tuhan berkati... Panitia Pembangunan Hans Anou. Panitia Syukuran dan Perayaan HUT Alfred Anou.
×
Berita Terbaru Update