Pelantikan ditandai dengan penyematan Pin kepada pengurus TP-PKK. Pada kesempatan yang sama, juga dilakukan pengukuhan Bapak/Bunda Asuh Anak Stunting (BAAS) Kabupaten Tolikara oleh Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Papua, Drs. Nerius Auparai, S.Sos.,M.Si yang ditandai dengan penyematan lambang kebesaran Bapak/Bunda Asuh Anak Stunting.
Turur hadir dalam acara tersebut, Sekda Tolikara bersama pimpinan OPD terkait, anggota Forkopimda, TNI-Polri, Tokoh Agama, Tokoh Adat, Tokoh Masyarakat, Tokoh Pemuda dan Tokoh Perempuan serta tamu undangan.
Ketua TP-PKK KabupatenTolikara, Ny. Maria I. G. Kogoya dalam sambutannya mengatakan, TP-PKK memiliki peran strategis dalam upaya meningkatkan pemberdayaan dan kesejahtaraan keluarga sebagaimana tertuang dalam 10 Program Pokok PKK.
“Kita bersyukur karena Pengurus Tim Penggerak PKK Kabupaten Tolikara dilantik untuk melaksanakan kegiatan pemberdayaan masyarakat khususnya keluarga, guna mendukung program Pemerintah,” ujar Ny. Maria I. G. Kogoya"
Dikatakan pula, TP-PKK berkomitmen mendukung Pemerintah dalam upaya percepatan penurunan angka stunting di daerah. Menurutnya, penanganan stunting membutuhkan keterlibatan semua pihak termasuk PKK, akademisi, media, LSM dan berbagai kelompok mitra pembangunan.
“Kami menyampaikan terima kasih kepada bapak Penjabat Bupati Tolikara sebagai Ketua Pembina, yang telah memberikan kepercayaan kepada kami dengan terlaksananya Pelantikan Pengurus Tim Penggerak PKK dan Pengukuhan Bapak/Bunda Asuh Anak Stunting,” tuturnya.
Sementara itu, Pj Bupati Tolikara, Marthen Kogoya dalam sambutannya mengucapkan syukur kepada Tuhan karena atas tuntunan kasih-Nya sehingga acara pelantikan TP-PKK Kabupaten Tolikara dan pengukuhan Bapak/Bunda Asuh Anak Stunting dapat berjalan dengan aman.
“Saya mengucapkan selamat dan apresiasi kepada TP-PKK yang baru dilantik dan bapak/ibu baru dikukuhkan menjadi Bapak/Bunda Asuh Anak Stunting, dengan harapan dapat membantu pelaksanaan program percepatan penurunan stunting di Kabupaten Tolikara,” ujar Pj Bupati Marthen Kogoya.
Menurutnya, angka prevalensi stunting di Provinsi Papua Tahun 2022 mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya. Data Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022 menunjukkan angka stunting di Papua adalah 34,6 persen, naik 5,1 persen dari angka tahun 2021 yang berada di angka 28,9 persen.
Pj Bupati Marthen Kogoya mengajak semua elemen masyarakat untuk bekerja keras dalam menurunkan angka stunting di Kabupaten Tolikara. Dikatakannya, salah satu upaya Pemerintah dalam percepatan penurunan stunting yaitu melalui Program Bapak/Bunda Asuh Anak Stunting.“
Saya berharap dengan dikukuhkannya Bapak/Bunda Asuh Anak Stunting di Kabupaten Tolikara, ke depan bisa bekerja sama sehingga angka prevalensi stunting dapat menurun di tahun 2023,” imbuhnya.
Dikatakannya, Program Bapak/Bunda Asuh Anak Stunting hadir untuk menyediakan ruang kontribusi bagi pemangku kepentingan untuk turut ambil bagian dalam percepatan penurunan stunting. Yaitu melalui pemberian paket manfaat dengan sasaran yaitu remaja, calon pengantin, ibu hamil, ibu menyusui, dan anak berusia 0-59 bulan.“
Stunting bukan hanya menjadi masalah keluarga, nyatanya stunting menjadi problem serius yang harus ditanggulangi bersama. Untuk itu, marilah kita bersama-sama mendedikaìsikan diri untuk mempercepat penurunan stunting terutama di Kabupaten Tolikara yang kita cintai ini,” ucap Pj Bupati Marthen Kogoya.(Diskominfo Tolikara)*
