KARUBAGA-[TOLITVNEWS.COM]-Guna meningkatkan pelayanan para Pendeta dan Evangelis dan mendorong Jemaat selalu taat pada Firman Tuhan sehingga Gereja Injili Di Indonesia (GIDI) Klasis Kuari Wilayah Toli mengelar seminar ke-1. Lebih dari 400 orang Pendeta dan Evangelis dari 28 Klasis dan para undagan dari Wilayah Toli dan Presiden Gereja GIDI hadir mengikuti seminar itu yang dgelar selama 3 hari di Aula Klasis Kuari dimulai rabu 23 hingga selesai jumat 25/8/2023 kemarin lalu.
Hari ke 3 atau hari terakhir seminar itu Panitia mengelar acara barapen atau bakar batu ala suku Dani Tolikara dengan masak babi lebih dari 200 ekor sumbangan Jemaat Klasis Kuari.
Acara seminar ke 1 Klasis Kuari tampak peserta sedang mengikuti seminar
Ketua Panitia Atoar Yikwa saat diwawancarai pada acara barapen itu menyampaikan mewakili Jemaat Gereja GIDI Klasis Kuari dan Panitia memberikan apresiasi tinggi yang tak terhingga kepada Pemerintah Tolikara khususnya PJ. Bupati Marthen Kogoya, SH,M.AP yang telah membantu berikan uang sebesar 100 juta.
“Anggota DPR RI Wellem wandik berikan bantuan uang sebesar 120 juta, dan Anggota DPR Papua Timiles Yikwa, serta semua kader Gereja GIDI yang bekerja di berbagai lembaga Pemerintah maupun di lembaga swasta telah memberikan sumbangan yang sangat banyak sehingga tidak bisa kita menyebutkan nama satu persatu hanya Tuhan Yang Maha Kuasa yang melihat atas bantuannya memberikan upah di sorga suatu kelak” tutur Ketua Panitia Atoar Yikwa.
“Kami juga menyampaikan terimakasih kepada jemaat Gereja GIDI Klasis Kuari yang telah memberikan sumbagan babi dan sayur bahkan tenaga masak barapen yang sangat meriah ini.
Kiranya Tuhan Yang Maha Kuasa akan memberkati kita semua”. Ujar Ketua Panitia Atoar yikwa.
Dikatakannya dalam seminar ini telah memilih ketua dan wakil ketua Klasis Kuari dilengkapi dengan bidang – bidang lainnya untuk masa jabatan 3 Tahun 2023-2026. Ketua Klasis yang terpilih setelah memperoleh suara mayoritas yaitu Pendeta Iles Liwiya dan suara mayoritas ke dua menjadi Wakil Pendeta Perau Yikwa.
“Masa jabatan Ketua Klasis Kuari sudah habis sehingga dilakukan pemilihan sistem voting satu orang satu suara dari para pendeta utusan 10 jemaat Gereja GIDI Klasis Kuari.
Dan yang terpilih adalah yang terbaik dari beberapa calon sehingga semua jemaat senang dan dukung penuh terbukti semua jemaat datang menyumbang babi dan masak barapen dengan meriah”. tukasnya.
Ketua Panitia Atoar yikwa menambahkan beberapa agenda penting juga di bahas dalam seminar itu adalah buka pos penginjilan (PI) di dua tempat di wilayah pelayanan Klasis Kuari.
Dan ditetapkan juga pemalangan jalan yang sering dilakukan Warga di jalan – jalan utama antar Kabupaten dan antar Distrik di Wilayah Toli dilarang, apabila ada yang masih melakukan pemalangan akan diproses sesuai hukum dan jemaat Gereja asal orang atau kelompok tersebut akan diberikan sanksi.
“Orang selalu palang jalan setelah perbaikan jalan rusak itu dilarang, karena perbaikan jalan tanggungjawab pemerintah dan soal ini yang sering dikeluhkan warga karena akses umum terganggu”. Katanya.
Atoar Yikwa megatakan Agenda lain yang dibahas dan ditetapkan yaitu budaya dari luar papua tidak diizinkan bawah masuk di wilayah Toli, karena menurut pengamatan Gereja GIDI selama ini telah merusak tatanan kehidupan jemaat Gereja GIDI.
Warga yang datang ke wilayah Toli harus tunduk pada budaya suku Dani khususnya Tolikara, apabila kedapatan Gereja GIDI tentu menegur untuk pindah. (Diskominfo Tolikara)*
