Notification

×

Iklan

Iklan

KISAH PENANTIAN SANG LEGENDA UKAM LANGKA, YANG TAK TERWUJUD DALAM MENJADI SAKSI SEJARAH YUBILEUM, KARENA HARUS MENGGENAPI RANCANGAN KEKEKALAN TUHAN.

September 18, 2023 | September 18, 2023 WIB Last Updated 2023-09-18T15:46:00Z
TOLITVNEWS.COM~~ L   A   N   G   D   A ~~
Adalah seorang hamba Tuhan karisma, tokoh sentral, pelaku sejarah, yang menantikan agar ingin melihat pesta Iman, perayaan 50 Tahun Injil masuk di Langda, akan tetapi harapannya tidak terwujud. Karena beliau harus menggenapi janji Firman-Nya, yaitu Bpk. Alm. Pdt. Wilem Balyo yang adalah sosok seorang ayah dalam pekerjaan sebagai seorang hamba Tuhan. Seorang hamba Tuhan yang hidup apa adanya, tapi kuat dalam Iman dan kokoh dalam pelayanan pekerjaan Tuhan. 

Alm. Pdt. Wilem Balyo lahir di Yalar salah satu kampung di Langda pada tanggal 07 Juli 1960, dalam kesederhanaan sebelum Injil masuk, tapi dari dalam kesederhanaan itu, beliau tumbuh dan berkembang dalam masa depan yang suram pada kala itu, karena yang beliau hadapi saat itu adalah peperangan antarkampung, antarmarga, antarkeluarga, dalam pandangannya masa depan sungguh tidak ada, selain hidup atau mati dalam peperangan, dalam proses beliau tumbuh sebagai seorang remaja yang kelam masa depannya, kemudian Injil masuk di Langda pada tanggal 12 Juni 1973. 

Beliau adalah salah satu kaum muda yang dalam kesederhanaan menjadi saksi sejarah tumbuh dan berkembangnya INJIL di Langda. Dalam usia beliau memasuki 13 tahun, kemudian Injil masuk di Langda. Usia ini merupakan usia produktif dalam mengcover setiap peristiwa yang terjadi dalam memori otak.

Selain menjadi saksi sejarah di masa remaja, beliau juga adalah salah satu anak muda yang dididik oleh para penginjil untuk menjadi seorang hamba Tuhan. Dari masa mudanya, beliau sudah mengambil sikap menjadi seorang Hamba Tuhan. 

Setelah proses pekabaran Injil mulai berkembang di Langda, Ia pun dididik di Langda dan dikirim ke Pass Valley untuk menempuh pendidikan Sekolah Alkitab. Setelah beliau menempuh pendidikan Sekolah Alkitab di Pass Valley, akhirnya beliau balik ke Langda dan diteguhkan sebagai seorang gembala. 

Dalam masa mudanya beliau menghabiskan lebih banyak waktu untuk melayani Tuhan sebagai Pendeta di wilayah Klasis Langda, beliau tidak pernah mengeluh soal gaji yang terbatas, gaji apa adanya, karena masa-masa itu tidak ada orang yang berpenghasilan tinggi untuk membiayai gaji pelayan, tidak ada dana keagamaan, dan sumber-sumber dana lain.  

Akhirnya hari-hari beliau harus kerja kebun untuk menghidupi keluarga besarnya. 

Sibuk urus keluarga besarnya, sembari beliau harus naik gunung, turun lembah tanpa mengenal lelah untuk melayani Tuhan di Klasis Langda.

 Kemudian dalam pelayanan beliau sebagai pendeta yang sangat sibuk, beliau kemudian diberikan tugas sebagai seorang Pengasuh di Asrama Hana Wamena pada tahun 2004/2005 dibawah binaan Yayasan Kristen Pelayanan Sosial Masyarakat Indonesia (YAKPESMI).

Beliau yang terkenal sebagai sosok hamba Tuhan yang karisma dan tokoh sentral dalam pelayanan pemberitaan INJIL KRISTUS sebagai Pendeta di Langda khusus dan wilayah UKAM pada umumnya, begitu beliau diberikan tugas oleh gereja untuk menjadi pengasuh, tugas barunya kemudian beliau harus meninggalkan jemaat, meninggalkan tugas. 

Tapi beliau sangat bersedia untuk melanjutkan pelayanan sebagai sosok seorang ayah dalam asrama milik gereja di Wamena, tempat yang jauh dari keluarga terdekatnya di Langda. 

Selama kurang lebih 17 tahun beliau bekerja sebagai pengasuh, ayah dari anak-anak didik, sebagai hamba Tuhan dalam asrama, ditengah banyak kekurangan melanda YAKPESMI dalam membiayai biaya hidup pengasuh, anak-anak di asrama, tidak ada yang namanya mengeluh keluar dari sikap atau mulutnya Alm. Pdt. Wilem Balyo. 

Dalam kekurangan itu, di dalam rapat beliau melaporkan kalau Ia adalah seorang ayah yang tahu perkembangan gereja, yayasan dan kondisi detail dalam gereja. 

Kapan YAKPESMI ada uang, ketika krisis kondisi pelayanan gereja seperti apa, beliau mengaku kalau Ia tahu, sehingga dari dompet pribadi, ibu dan anak-anaknya berkorban untuk membantu gereja dalam asrama. Pribadi yang santun, tidak mengenal lelah, tidak mengeluh.

 Tapi sikap tegas, berteladan dan kokoh sebagai seorang hamba Tuhan menjadi pribadi yang benar-benar terinspirasi.

 𝐼𝑛𝑠𝑝𝑖𝑟𝑎𝑠𝑖 𝑚𝑎𝑠𝑎 𝑚𝑢𝑑𝑎𝑛𝑦𝑎 𝑠𝑒𝑏𝑎𝑔𝑎𝑖 𝑠𝑒𝑜𝑟𝑎𝑛𝑔 ℎ𝑎𝑚𝑏𝑎 𝑇𝑢ℎ𝑎𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑖𝑙𝑖ℎ 𝑑𝑎𝑛 𝑑𝑖𝑝𝑎𝑛𝑔𝑔𝑖𝑙 𝑜𝑙𝑒ℎ 𝑇𝑢ℎ𝑎𝑛, 𝑡𝑎𝑘 𝑝𝑒𝑟𝑛𝑎ℎ 𝑝𝑢𝑑𝑎𝑟 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑘𝑜𝑛𝑑𝑖𝑠𝑖 𝑘𝑟𝑖𝑠𝑖𝑠 𝑔𝑒𝑟𝑒𝑗𝑎.

Tahun 2021 dalam rapat YAKPESMI pada bulan maret, pengurus sempat meminta untuk Bapak istirahat, akan tetapi beliau menjawab katanya:

 "𝐾𝑎𝑚𝑢 𝑠𝑒𝑚𝑢𝑎 𝑎𝑑𝑎𝑙𝑎ℎ 𝑎𝑛𝑎𝑘-𝑎𝑛𝑎𝑘 𝑠𝑎𝑦𝑎, 𝑠𝑎𝑦𝑎 𝑜𝑟𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑢𝑎. 𝐽𝑖𝑘𝑎 𝐵𝑎𝑝𝑎 𝑠𝑢𝑑𝑎ℎ 𝑙𝑒𝑙𝑎ℎ 𝑑𝑎𝑛 𝑠𝑢𝑑𝑎ℎ 𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘 𝑏𝑒𝑟𝑑𝑎𝑦𝑎 𝑙𝑎𝑔𝑖 𝑏𝑒𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑝𝑒𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎𝑎𝑛 𝑇𝑢ℎ𝑎𝑛, 𝐵𝑎𝑝𝑎 𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑘𝑎𝑠𝑖ℎ 𝑡𝑎ℎ𝑢 𝑎𝑛𝑎𝑘-𝑎𝑛𝑎𝑘 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝐵𝑎𝑝𝑎 𝑖𝑠𝑡𝑖𝑟𝑎ℎ𝑎𝑡. 𝐽𝑎𝑑𝑖, 𝑗𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑘𝑎𝑚𝑢 𝑝𝑎𝑘𝑠𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑠𝑎𝑦𝑎 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑏𝑒𝑟𝑖𝑠𝑡𝑖𝑟𝑎ℎ𝑎𝑡. 𝐵𝑎𝑝𝑎 𝑘𝑖𝑟𝑖𝑚 𝑎𝑙𝑎𝑡-𝑎𝑙𝑎𝑡 𝑡𝑖𝑑𝑢𝑟 𝑘𝑒 𝐿𝑎𝑛𝑔𝑑𝑎 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑝𝑒𝑟𝑠𝑖𝑎𝑝𝑎𝑛 𝑡𝑒𝑚𝑝𝑎𝑡 𝑡𝑖𝑑𝑢𝑟 𝑠𝑎𝑎𝑡 𝑌𝑢𝑏𝑖𝑙𝑒𝑢𝑚". 

Pesan terakhir Beliau, beliau tidak tahu kalau tanggal 15 Mei 2021 ada rencana Tuhan yang jauh lebih indah buat beliau. 

Beliau harus menggenapi janji Firman-Nya dalam Wahyu 14:12-13 (TB)  Yang penting di sini ialah ketekunan orang-orang kudus, yang menuruti perintah Allah dan iman kepada Yesus.
Dan aku mendengar suara dari sorga berkata: Tuliskan: 

"Berbahagialah orang-orang mati yang mati dalam Tuhan, sejak sekarang ini."

 "Sungguh," kata Roh, "supaya mereka boleh beristirahat dari jerih lelah mereka, karena segala perbuatan mereka menyertai mereka." 

YUBILEM di LANGDA
Dalam pandangan Bpk Alm. Pdt. Wilem Balyo  sosok hamba Tuhan KARISMA ini jauh lebih siap sebelum yang lain berpikir tentang Yubileum. 

Sebelum Sidang Sinode Wilayah UKAM di Suntamon, pada tanggal 17-22 Juni 2021, beliau sudah mengingatkan beberapa kader gereja dari UKAM dan Badan Pengurus YAKPESMI bahwa tahun 2023 akan ada pesta Iman, perayaan 50 Tahun Injil Masuk di Langda, Suku UKAM. 

Beliau sebagai saksi sejarah Injil masuk dan pelaku sejarah perkembangan gereja di wilayah UKAM dan GJRP, tahu dan memahami betul, betapa pentingnya peristiwa tanggal 12 Juni 1973 yang saat itu dalam keremajaannya beliau mengcover dalam memori segala peristiwa mulai proses pemberitaan Injil di Langda.

Dalam pandangan beliau bahwa perayaan Yubileum sebagai momen penting untuk mensyukuri karya keselamatan, beliau jauh sebelumnya sudah siap 𝑯𝑨𝑻𝑰 untuk memuliakan nama Tuhan. 

Bukti kesiapannya beliau mengingatkan kaum muda untuk siap hati menyambut Yubileum, bahkan beliau lebih dahulu mengirim alat-alat tidur dan alat dapur untuk menerima tamu.

 Tindakan ini beliau lakukan jauh sebelum orang UKAM berpikir dan bertindak, juga sebelum panitia Yubileum terbentuk pada bulan juni 2021. Sosok inspiratif, karisma sebagai hamba Tuhan, saksi sejarah, pelaku sejarah, dan lebih dari itu adalah pelaku Firman Tuhan. 

Masa hidupnya, beliau hanya habiskan dalam pelataran Tuhan. Banyak hamba-hamba Tuhan muda dan energi yang menjadi saksi perayaan 50 Tahun Injil masuk di Langda, akan tetapi hilang poros/sentral hamba Tuhan yang berdedikasi tinggi dalam pelayanan. 

Sekalipun beliau tidak sampai pada puncak perayaan 50 tahun Injil masuk, tapi jiwa, raga dan semangatnya jauh melampaui impiannya yang ingin menjadi saksi sejarah, yang berkeinginan untuk menceritakan pada generasi muda akan peristiwa yang telah tercover dalam sejarah pelayanan pemberitaan Injil dari tanggal 12 Juni 1973 - 12 Juni 2023.

Setelah merayakan 50 Tahun Injil masuk di Langda, Sinode Wilayah UKAM. Sesungguhnya banyak kader hebat, yang sedang dan akan muncul, tetapi betapa LANGKA - nya melahirkan seorang hamba Tuhan yang tulus, karisma, tekun, dan rela mengabdikan jiwa dan raganya seutuhnya bagi Tuhan, yang tidak secara langsung memberikan dampak dan teladan bagi generasi muda dan umat Tuhan di wilayah UKAM dan GJRP.

Penantian beliau sebagai saksi sejarah dan sang legenda hidup yang LANGKA sebagai hamba Tuhan untuk menjadi bagian dari perayaan 50 Tahun Injil masuk di Langda harus pupus dalam rancangan Tuhan untuk masa hidup beliau pada tanggal 15 Mei 2021 di Wamena.

 Beliau saat ini sudah tidak ada lagi bersama kami hidup, akan tetapi semangat pengabdian, pantang mundur, teladan mempersembahkan seluruh hidupnya bagi Tuhan menjadi warisan berharga bagi generasi UKAM selanjutnya.

Nilai-nilai pengabdian bagi Tuhan yang beliau lakukan dalam seluruh hidupnya, layak ditiru, diterapkan, dan dimaknai dalam kehidupan pribadi orang UKAM. Sesungguhnya, tidak mungkin generasi sekarang meneladani sikap dan nilai-nilai pengabdian beliau. 

Karena beliau tumbuh dan berkembang dari masa sebelum Injil masuk, masa penginjilan, masa pembinaan, sampai pada masa kemandirian gereja saat ini. 

Jadi, betapa sukar dan susahnya generasi sekarang menjadi Wilem-Wilem berikut. Namun, minimal nilai-nilai pengabdian wajib diteladani untuk menjadi bagian dari aktivis gereja maupun hamba Tuhan.

 Karena seluruh hidupnya, beliau serahkan diri dari masa remaja dan berakhir pada masa tua.

Terima kasih Ayah!
Terima kasih Hamba Tuhan!
Terima kasih Pengasuh!
Terima kasih atas pengabdian totalitasmu!
Terima kasih sudah merindukan untuk hadir dalam Yubileum di Langda, kami sudah sukses melaksanakan walau tanpa Bapak.

Langda, 5 Juli 2023

M Panuel
×
Berita Terbaru Update