Pj Bupati Tolikara Marthen Kogoya pada kesempatan itu mengucapkan terima kasih kepada bapak Demi Mayoba, Kepala Desa Kangineri Distrik Nunggawi yang telah bersedia untuk membuka palang jalan.
Ia juga meminta kepada Pemerintah Kabupaten Puncak Jaya melalui Kapolres setempat untuk segera menyelesaikan kasus perzinahan agar tidak menimbulkan dendam berkepanjangan antara kedua belah pihak (pelaku dan korban).
“Puji Tuhan dan terima kasih kepada pihak korban, bapak Demi Mayoba yang dengan jiwa besar menyatakan buka palang jalan.
Beliau sebagai korban bertahan dengan keputusannya (palang jalan) tetapi setelah saya bersama Kapolres, Kepala Bappeda, anggota TNI dan Brimob, kami semua berdiskusi, dan beliau berjiwa besar mau buka palang jalan,” kata Pj Bupati Marthen Kogoya.
“Dengan catatan, kami memohon supaya Pemerintah Puncak Jaya melalui bapak Kapolres memfasilitasi penyelesaian masalah perzinahan.
Beliau (Demi Mayoba) punya istri sah, sudah bayar mas kawin tapi orang Puncak Jaya bawa lari begitu saja.
Masalah ini harus diselesaikan secara tuntas agar kedua belah pihak tidak saling dendam,” tegasnya.
Proses mediasi pembukan palang jalan di Distrik Kanggime berjalan aman dan tertib, dipimpin Pj Bupati Marthen Kogoya dan disaksikan Kepala Distrik Kanggime, tokoh adat, tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, tokoh perempuan dan masyarakat setempat.
Langkah cepat Pemerintah Kabupaten Tolikara bersama anggota TNI-Polri dalam menyelesaikan masalah palang jalan melalui pendekatan persuasif, patut diapresiasi.
Sebelumnya, pada awal September lalu, Pj Bupati Marthen Kogoya juga memimpin mediasi peyelesaian masalah palang jalan yang dilakukan sekelompok masyarakat di Distrik Tagime.
Pemalangan jalan tersebut dipicu oleh kurangnya sosialisasi dari aparat distrik tentang SK Kepala Desa sehingga terjadi perbedaan pendapat terkait pembagian dana desa.[redaksi Tolitvnews.com]
