Asosiasi Wartawan Papua (AWP) menggelar Pelatihan Pengelolaan Media Online tingkat pimpinan se Tanah Papua di Kota Jayapura, Provinsi Papua.
Pelatihan tersebut dihadiri unsur pimpinan dan redaktur dari berbagai media dari 6 provinsi di Tanah Papua yang dibuka secara resmi oleh Staf Ahli Gubernur Bidang Kemasyarakatan dan SDM, Elsye Rumbekwan berlangsung selama tiga hari di hotel Suni Abepura selama 3 hari, mulai 25 – 27 Maret 2024.
Dalam sambutannya, Ketua AWP Elisa Sekenyap menjelaskan kapan berdirinya organisasi wartawan Papua.
“AWP berdiri pada tahun 2017 dengan nama Forum Calon Pempinan Papua wadah ini di dirikan oleh beberapa wartawan Papua,” ujarnya.
Sejak berdiri, kata dia, hanya berbentuk komunitas, bahkan membentuk grup WhatsAp dan melakukan diskusi-diskusi, tetapi dan pelatihan pengelolaan serta penggunaan media online.
“Jadi mimpi membentuk Forum hingga menjadi AWP adalah harapan jurnalis asli Papua agar berkumpul dalam satu wadah,tentunya untuk belajar menulis,mengelola media, belajar berbisnis media, belajar publik-speaking, belajar bahasa-asing tetapi juga meningkatkan kualitas dan kapasitas diri sebagai jurnalis asli Papua,” bebernya.
Elisa Mendorong agar para jurnalis Papua harus bisa mengawal Otonomi khusus atau (Otsus).
“Bagaimana Otsus itu di implementasikan di tanah Papua. Berbicara soal Otsus,ada banyak hal, terutama soal pemberdayaan, pendidikan,kesehatan,sosial dan lainnya dan itu yang harus dikawal,” ujarnya.
Elisa juga menyampaikan,pelatihan ini merupakan pergumulan wartawan Papua selama ini.
“Terutama para pengelola media untuk mengembangkan kapasitas kelembagaan, tetapi juga kapasitas sumber daya manusia.”
“Hal ini merupakan gambaran dari visi Asosiasi Wartawan Papua, yaitu “menjadikan AWP sebagai wadah pemersatu, pengkaderan dan pendidikan di bidang jurnalistik,” sambung Elisa.
Ia menambahkan, kelembagaan media yang baik dan sumber daya yang baik, akan menghasilkan-karya jurnalistik yang baik pula.
“Terutama pers yang menjadi pilar pengawal pembangunan di Tanah Papua,” terangnya.
Elisa mengatakan, hari ini banyak orang tidak tahu tentang tanah Papua, tetapi dengan adanya media, banyak orang mulai tahu tentang tanah Papua.
“Oleh sebab itu media menjadi penting, bukan hanya sekedar berita, tetapi juga nilai berita sesuai kode etik jurnalistik,” katanya.
Ia berharap kepada seluruh peserta untuk mengikuti semua sesi yang akan disampaikan oleh pemateri.
Sementara itu, mewakili Pj Gubernur Papua Staf Ahli Gubernur Bidang Kemasyarakatan dan SDM, Elsye Rumbekwan mengapresiasi pelaksanaan kegiatan ini.
Dia mengatakan,pelatihan dan rapat kerja adalah dua momentum penting.
“Kenapa penting,karena ini sesuai tugas pokok sebagai seorang wartawan,” katanya.
Elsye meminta agar wadah ini bisa terus dikumandangkan di tengah-tengah hidup masyarakat Papua.
“Atas nama pemprov berikan apresiasi atas terselenggara kegiatan ini. Ini adalah wadah baru namun solid dan berikan kerja secepat kilat,” ujarnya.
Menurutnya, Pemerintah Provinsi Papua selalu mendukung penuh perkembangan Media dan Insan Pers di Tanah Papua.
“Termasuk kegiatan yang hari ini dilakukan. Pemerintah Provinsi Papua berdasarkan ketentuan peraturan perundangan yang berlaku dengan memperhatikan kemampuan fiskal daerah akan terus memperhatikan geliat industri media di Papua terlebih khusus media-media yang dikelola “ OAP, sebagai perwujudan implementasi dari perlindungan, pemberdayaan dan keberpihakan terhadap Orang Asli Papua,” pungkasnya.
(Redaksi tolitvnews.com)*