JAYAPURA[Tolitvnews.com]-Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tolikara menggelar Pertemuan Aksi Konvergensi guna menganalisis situasi dan pemetaan program serta penyusunan rencana kegiatan (aksi 1 dan 2) dalam rangka percepatan penurunan stunting selama 6 hari (22 – 27 Juli 2024) di Hotel Maxone Jayapura.
Pertemuan Aksi Konvergensi dibuka secara langsung oleh Penjabat (Pj) Bupati Tolikara, Marthen Kogoya, SH.,M.AP didampingi Sekda Dr. Yosua Noak Douw, S.Sos.,M.Si.,MA dan dihadiri Narasumber dari Tim Iney Region V Bina Bangda Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) bersama Pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemkab Tolikara, Senin 22 Juli 2024.
Pj Bupati Marthen Kogoya dalam sambutannya mengatakan, tahun 2024 merupakan tahun ke-3 Pemerintah Daerah melanjutkan tugas Negara dalam pencegahan dan penanganan stunting.
Meskipun terdapat banyak kesibukkan di tahun ini, namun ia meminta semua pihak untuk tetap konsentrasi menjalankan tugas penurunan stunting.
“Perlu kita ketahui bersama bahwa kita disibukkan dengan tugas besar di tahun 2024 ini, Pemilihan Presiden dan Pemilihan Legislatif yang telah selesai.
Tidak kalah pentingnya, kita bersama-sama akan melaksankan Pemilihan Gubernur/Wakil Gubernur dan Pemilihan Bupati/Wakil Bupati.
Kita harus membagi konsentrasi dengan tugas yang lain yang tidak kalah penting yakni pencegahan dan penanganan stunting,” ujar Pj Bupati Marthen Kogoya.
Pemerintah dan masyarakat patut bersyukur karena angka stunting kita di Kabupaten Tolikara menurut hasil pengambilan sampel survey, menurun dari 50,1% tahun 2022, menjadi 30,1 % tahun 2023. Ia memberikan apresiasi kepada tim penanganan stunting atas pencapaian ini.
“Ke depan kita harus kerja keras untuk target angka penurunan lebih baik lagi. Saya selaku pribadi maupun sebagai bupati memberikan apresiasi penuh kepada tim penanggulangan dan penanganan stunting Kabupaten Tolikara, atas kerja kerasnya dengan penuh semangat bisa menurunkan angkan stunting secara signifikan,” tuturnya.
Menurut Pj Bupati Marthen Kogoya, Kabupaten Tolikara walaupun skala kecil sudah melakukan Program Nasional yaitu pencegahan stunting dengan Program 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) dan penanganan stunting melalui Program Sarapan Sehat Anak Sekolah (Sarasehans). Model ini dipakai rujukan Nasional karena praktis, simpel, dan mudah dilakukan.
Selain itu, Program 1000 HPK dan Program Sarasehans sejalan dengan visi misi bapak Presiden Terpilih 2024 – 2029 tentang pemberian makan bergizi kepada ibu hamil dan anak sekolah.
Program ini tentu membawa angin segar kepada ibu hamil dan anak sekolah, agar supaya cakupan pelayanan Program 1000 HPK dan Program Sarapan Sehat Anak Sekolah diperluas sampai ke kampung-kampung.
Pj Bupati Marthen Kogoya berharap, Narasumber Pertemuan Aksi Konvergensi Penurunan Stunting dapat menyampaikan kepada Pemerintah Pusat tentang upaya pencegahan dan penanganan stunting melalui Program 1000 HPK dan Program Sarasehans di Kabupaten Tolikara.
“Seperti yang sudah saya sampaikan di atas, harapan kami bersama masyarakat Tolikara kepada ibu Narasumber, kiranya bisa memberikan informasi ke Pemeritah Pusat, bahwa di pedalaman Papua tepatnya di Tolikara ada praktek baik dan nyata bagaimana mencegah sekaligus menangani stunting. Kami bersama tim siap presentasi praktek baik ini, tidak perlu jauh-jauh ke luar negeri,” jelasnya.
“Harapan kita semua, dengan Program 1000 HPK dan Program Sarasehans di Tolikara bisa menghasilkan: ibu sehat, anak sehat dan cerdas, bebas stunting, dan di masa depan dapat menurunkan angka kemiskinan.
Dimana, pencegahan stunting dan penanganan stunting sudah dilakukan secara simultan,” tutup Pj Bupati Marthen Kogoya.[Diskominfo Tolikara]*