Kenyam, [tolitvnews.com]-aksi protes damai yang dilakukan oleh mahasiswa nduga seluruh Indonesia serta dengan pengembalian Dana 11 kota studi di depan kantor Bupati Nduga itu Pemerintah telah ditambahkan dana senilai 2 Miliar untuk memenuhi kebutuhan mahasiswa dalam Negeri, kata ketua coordinator umum yustinus murib, di kenyam (27/9/2024)
Yustinus, juga tak lupa menyampaikan ucapan terima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Nduga dalam hal bapak PJ Bupati Elai giban S.E.MM, kepala dinas sosial bapak Tatolus Gwijangge, S.Pd serta OPD lainya yang membantu aspirasi kami sehingga telah menerima penambahan dana senilai 2 miliar selain dana awal, rincian pengalokasian mahasiswa Nduga dalam Negeri 13 M mahasiswa Nduga luar Negeri 10 M ditotalkan 23 M tahun ini, ujarnya,
Kami juga sangat mengapresiasi Pemerintah Nduga tanggapan yang cepat merespon tuntutan mahasiswa Nduga seluruh Indonesia meskipun ditengah banyak masalah konflik di wilayahnya. Imbuhnya,.
“Aksinya damai yang telah dilakukan itu merupakan bentuk protes penanganan bantuan studi yang direalisasikan tidak sesuai kebutuhan mahasiswa, sehingga untuk kedepan dinas teknis terkait perlu lebih fokus dalam penangganan mahasiswa, bahkan lembaga DPRD perlu di fungsikan pengawasan dana bantuan studi dan dana lainnya, ujar yustinus.
yustinus, berharap memprioritaskan pendidikan karena pendidikan sebagai tolak ukur kemajuan pembangunan sumber daya manusia Nduga untuk sekarang dan kedepan. pungkasnya.
Sementara itu ketua DPC IPMNI Kota studi kalimatan raya Alte Gwijangge mengatakan sebenarnya seluruh pengurus tidak mungkin datang aksi protes damai di kota kenyam.
namun, pemerintah Nduga dalam hal mantan PJ Bupati Nduga, salah mengalihkan menangani data base kepada dinas sosial dan ini satu kesan buruk yang dibuat oleh pemerintah daerah diera-kepemimpinan Mantan PJ bupati Edison Wandik, sangat buruk dan mematikan pendidikan ditengah situasi masalah, tegasnya,.
Ia juga berharap kedepan menangani pendidikan dengan serius, benar dan valid sehingga hasilnya dirasakan oleh mahasiswa nduga seluruh indonesia, pungkasnya.
Reporter: Inggipilik Kogoya