Cagub Papua Pegunungan nomor urut 2, Befa Yigibalom saat diwawancarai di Distrik Asotipo
Wamena: TOLITVNEWS.COM-Calon Gubernur Provinsi Papua Pegunungan nomor urut 2, Befa Yigibalom, SE, M.Si menyebutkan visi dan misi subsidi dana bagi masyarakat yang diucapkannya dalam debat kandidat pertama, bukan sekedar untuk makan minum, tapi lebih dari itu warga yang tak punya penghasilan tetap, pemerintah wajib hadir untuk mereka.
(masyarakat) yang tidak memiliki pendapatan negara berhak menjamin dia untuk tetap bisa makan dan berusaha.
Bukan sekedar makan minum tapi untuk memacu agar keluarga itu bisa hidup dan berusaha, krena sebagian besar masyarakat di sini tidak punya penghasilan tetap” Jelas Befa Yigibalom kepada RRI Wamena, senin (21/10/2024).
Sebelumnya pasangan Befa Yigibalom dan Natan Pahabol (Befa - Natan) menyampaikan konsep itu melalui pemaparan visi-misi pada debat pertama Cagub-Cawagub pada 19 oktober 2024.
Pendapat itu sempat direspon balik oleh penantangnya, hingga menjadi trending selama perdebatan berlangsung, hampir semua segmen debat, kedua calon saling sanggah antara ‘makan dulu baru kerja dan kerja dulu baru makan’.
Akan tetapi bagi pasangan Befa Natan, yang terpenting dari rencana tersebut adalah bagaimana negara dan pemerintah hadir untuk masyarakat yang benar-benar tidak mampu dan tidak punya penghasilan sama sekali.
Befa bilang, ia sudah menggambarkan bahwa sebagian besar masyarakat di Papua Pegunungan ini tak punya penghasilan tetap, penghasilan per hari, perbulan bahkan selama 5 tahun periode seorang gubernur atau bupati berakhir mereka tidak perna rasakan manfaat hadirnya pemerintah.
“Oleh sebab itu, visi misi kami kedepan adalah kami akan memberikan subsidi atau stimulan setiap keluarga (yang) seperti itu.
Uang ini bukan untuk hanya makan doang, uang ini sudah sekaligus dia dapat dan dia berusaha untuk semua orang” jelas Befa yang diwawancarai usai kampanye di Distrik Asotipo tersebut.
Lebih lanjut mantan Bupati Lanny dua periode itu menyebutkan, apa yang menjadi visi-misi pasangan Befa – Natan, ternyata sama dengan pidato perdana Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto,Prabowo dalam pidatonya mengatakan bahwa masih banyak rakyat miskin dan anak-anak tidak mendapat asupan gizi yang baik sehingga negara harus hadir di sana.
“Oleh sebab itu kita akan lakukan itu karena itu sudah hampir sama dengan visi misi bapak Presiden Republik Indonesia begitu. Bisa saja tidak langsung besar tapi bisa bertahap” tegasnya.
Pembiayaan program tersebut akan dilakukan dengan cara kolaboratif atau sinergisasi anggaran maupun program antara pemerintah Provinsi, Kabupaten dan bahkan pemerintah pusat, setelah sebelumnya melakukan pendataan kepala keluarga (KK) tak berpenghasilan tetap lalu memberikan suntikan dana sebagai stimulan, besarannya bisa meningkat bertahap.
“Lalu kalo uang kita banyak dan cukup maka kita bisa menuju satu juta perbulan per KK, tapi kalo APBD Provinsi dan lain-lain sedikit maka kita bisa mulai dari angka seratus ribu, itu uang, dua ratus, tiga ratus itu yang akan kita lakukan” Jelas Befa .
Dengan demikian Pria asal Lanny Jaya ini kembali menegaskan, program ini bukan tentang ‘kerja dulu baru makan atau makan dulu baru kerja’ sebagaimana yang menjadi perbincangan publik, akan tetapi program ini berangkat dari realita kehidupan masyarakat saat ini sehigga seorang pemimpin harus hadir sebagai solusi atas masalah rakyatnya.
“Sehingga sambil menyentuh dia (masyarakat tak mampu) dengan dia bisa beli lauk pauk sekian sambil dia berusaha.
Jadi ini konsep yang memang sedikit gila, tapi sebagai seorang pemimpin sebagaimana yang pak Prabowo sampaikan bahwa kita harus mampu untuk lakukan seperti itu” tutupnya.(*)