JAYAPURA[tolitvnews.com]-Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Tolikara, Dr. Imanuel Gurik, SE, M.Ec.Dev, berhasil meraih gelar doktor dalam Wisuda Universitas Cenderawasih (Uncen) yang digelar di Auditorium Uncen, Kota Jayapura, Rabu (20/11/2024).
Wisuda kali ini mengangkat tema “Harmoni Sosial Budaya dan Iptek Universitas Cenderawasih Menjadi BLU Unggul dan Terdepan”.
Imanuel Gurik mempertahankan disertasinya yang berjudul “Analisis Konsistensi Perencanaan dan Penganggaran pada Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Tolikara”.
Disertasinya menyoroti pentingnya keselarasan antara dokumen perencanaan pembangunan daerah dan penganggaran agar capaian pembangunan lebih maksimal.
Usai wisuda, Imanuel Gurik menggelar Ibadah Syukuran bersama keluarga di kediamannya di Sentani.
Acara tersebut dihadiri keluarga, sahabat, dan sejumlah tamu undangan.
Dalam sambutannya, ia menyampaikan rasa syukur kepada Tuhan dan terima kasih kepada semua pihak yang mendukungnya selama menempuh pendidikan doktoral.
“Saya sangat bersyukur kepada Tuhan atas kasih setia-Nya, serta berterima kasih kepada istri, anak-anak, rekan kerja di Bappeda, sahabat, dan para pembimbing yang telah mendukung hingga saya dapat menyelesaikan studi ini,” ujarnya.
Imanuel Gurik juga mengenang tantangan yang dihadapinya selama pandemi COVID-19, saat sebagian besar perkuliahan dilakukan secara daring.
Meski demikian, hal ini tidak mengurangi semangatnya untuk terus maju hingga menyelesaikan studi.
“Saya masuk kuliah program doktor ilmu ekonomi tahun 2021, kemudian mengikuti perkuliahan dibimbing oleh profesor Hasan Basri secara tatap muka maupun via zoom, dikarenakan saat itu masih dalam masa pandemi covid jadi perkuliahan lebih banyak secara online, namun hal itu tidak menyurutkan niat untuk tetap melaksanakan studi saya hingga akhirnya dapat saya selesaikan dan wisuda pada tanggal 20 November tahun ini”, tuturnya.
Dalam disertasinya, Imanuel mengungkap adanya inkonsistensi sebesar 23,09% dalam penyusunan anggaran di Kabupaten Tolikara, terutama antara dokumen induk seperti RPJPD, RPJMD, dan Renstra dengan implementasi di lapangan.
“Temuan ini menjadi rekomendasi penting untuk Pemkab Tolikara agar proses perencanaan dan penganggaran ke depan lebih konsisten dan berpedoman pada dokumen induk. Dengan begitu, target pembangunan dapat tercapai secara maksimal,” jelasnya.
Menurut Imanuel, salah satu penyebab utama inkonsistensi ini adalah kecenderungan pimpinan OPD menyusun Rencana Kerja (Renja) tanpa mengacu pada Renstra SKPD.
“Kenapa terjadi inkonsistensi dalam penyusunan perencanaan penganggaran diakibatkan oleh setiap pimpinan OPD saat penyusunan RENJA tidak melihat pada dokumen RENSTRA SKPD tapi malah memunculkan program baru, hal itu mengakibatkan hasil akhir yang dicapai hanya sekitar 70%-80% saja,” ucapnya.
Sebagai Kepala Bappeda, Imanuel Gurik berkomitmen untuk memperbaiki proses perencanaan dan penganggaran di Kabupaten Tolikara.
Ia menegaskan pentingnya setiap langkah pembangunan selaras dengan visi RPJPD, yaitu “Terwujudnya Kabupaten Tolikara yang Sehat, Cerdas, Produktif, Maju, dan Berkelanjutan”.
“Ke depan, saya akan mengawal agar penyusunan anggaran di Tolikara lebih fokus, terarah, dan berpedoman pada dokumen induk, sehingga pembangunan berjalan efektif dan tepat sasaran,” tegasnya.
Dengan gelar doktor yang kini disandangnya, Imanuel optimis dapat memberikan kontribusi lebih besar dalam mendorong kemajuan Tolikara, baik melalui inovasi kebijakan maupun penguatan perencanaan pembangunan. (Diskominfo Tolikara)