JAYAPURA [tolitvnews.com]-Hasil Pantauan Debat Publik Kedua, Thema “PELAYANAN UMUM DAN SOLUSI PENYELESAIANNYA” Calon Bupati Tolikara Tahun 2024.
Oleh Dr. Imanuel Gurik,SE.,M.Ec.Dev – Kepala BAPPEDA Tolikara
Dalam konteks pelayanan umum, ada beberapa tantangan utama yang sering dihadapi di berbagai daerah, termasuk Tolikara, seperti akses yang terbatas ke layanan dasar, kualitas layanan yang belum optimal, serta keterbatasan sumber daya manusia dan infrastruktur.
Debat kedua calon bupati dan wakil bupati Kabupaten Tolikara yang diselenggarakan pada Senin, 4 November 2024, di Jayapura, mengangkat tema “Pelayanan Publik dan Solusi Penyelesaiannya.”
Debat ini menghadirkan gagasan, visi, dan misi dari empat pasangan calon yang akan dijalankan jika terpilih dalam Pemilihan Umum Kepala Daerah Kabupaten Tolikara 2024.
Secara umum, para kandidat memaparkan konsep pembangunan yang selaras dengan materi teknokratik RPJMD.
Beberapa poin penting terkait pelayanan umum dan solusi penanganannya yang dibahas dalam suasana penuh kehangatan dan rasa aman meliputi:
1.Aksesibilitas Layanan Kesehatan dan Pendidikan
Kandidat membahas masalah keterbatasan akses ke layanan kesehatan dan pendidikan yang menjadi keluhan utama di wilayah terpencil Tolikara.
Para pasangan calon menawarkan solusi untuk meningkatkan fasilitas kesehatan, memastikan ketersediaan tenaga medis dan dokter, serta memperbaiki aksesibilitas dan sarana prasarana sekolah di seluruh tingkatan di Kabupaten Tolikara.
2.Infrastruktur Dasar
Pembangunan jalan, listrik, dan jaringan telekomunikasi menjadi fokus utama dalam meningkatkan pelayanan publik.
Para kandidat menyampaikan rencana mereka untuk membangun dan memperbaiki infrastruktur yang mendukung mobilitas warga dan akses terhadap layanan lainnya.
3.Pemberdayaan Sumber Daya Lokal
Para calon menawarkan strategi untuk memaksimalkan potensi sumber daya manusia dan alam setempat, termasuk program pelatihan keterampilan, pemberdayaan ekonomi lokal, dan dukungan bagi UMKM untuk menciptakan lapangan kerja serta meningkatkan taraf hidup masyarakat.
4.Transparansi dan Tata Kelola Pemerintahan
Para kandidat menegaskan komitmen mereka terhadap transparansi dalam pengelolaan anggaran daerah dan distribusi dana pembangunan.
Hal ini penting untuk membangun kepercayaan masyarakat dan memastikan penggunaan dana yang optimal.
5.Solusi Berbasis Teknologi
Dengan perkembangan teknologi, para calon menyoroti penggunaan teknologi untuk mendukung layanan publik.
Contohnya termasuk aplikasi laporan warga, sistem pembayaran elektronik untuk memudahkan akses layanan, digitalisasi administrasi pemerintahan, serta layanan pendidikan berbasis teknologi.
Pendekatan Budaya dan Keberlanjutan
Di Papua, pendekatan budaya memiliki peran penting dalam pelayanan publik.
Kandidat menekankan pentingnya pendekatan berbasis budaya dalam merancang solusi agar lebih diterima oleh masyarakat, sekaligus memastikan keberlanjutan program yang diimplementasikan.
6.Pengawasan dan Evaluasi Berkala
Para calon mengusulkan audit berkala untuk memastikan standar pelayanan terpenuhi serta membuat laporan evaluasi yang dapat diakses publik.
7. Evaluasi kinerja pegawai pelayanan publik akan dilakukan dengan indikator terukur guna menjaga kualitas pelayanan.
8. Kabupaten Tolikara Mengikuti Asistensi dan Supervisi Penyusunan Renaksi Penerapan SPM di Wilayah Papua
Pendekatan-pendekatan ini, jika diselaraskan dengan RPJMD Kabupaten Tolikara, berpotensi menciptakan pelayanan publik yang lebih adil, merata, dan efisien.
Debat ini diharapkan menjadi ajang untuk menilai pemimpin yang memiliki visi kuat dalam meningkatkan pelayanan publik di Tolikara, serta berkomitmen pada solusi yang realistis dan berdampak nyata bagi masyarakat.
Dari debat kedua ini, masyarakat perlu mulai menyatakan sikap dukungannya dengan penuh kesadaran, tanpa paksaan atau intimidasi, dan memilih berdasarkan tawaran visi, misi, serta program strategis yang disampaikan para kandidat dalam debat pertama dan kedua.
Debat ketiga akan memperjelas arah dukungan masyarakat.
Semoga suasana harmonis dan kekeluargaan yang terjalin selama debat terus berlanjut hingga pemilihan kepala daerah 2024, menghasilkan pemilukada yang berwibawa dan demokratis. (*)